Rabu, 03 Desember 2014
ANTRIAN
MEMAKSAKAN SEMUA ANAK
USIA DINI HARUS BISA BACA TULIS HITUNG ? SEBERAPA PENTINGKAH ?
Seorang guru di Australia pernah berkata kepada saya
“Kami tidak terlalu khawatir jika anak2 sekolah dasar kami tidak
pandai Matematika” kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai
mengantri.”
“Sewaktu ditanya mengapa dan kok bisa begitu ?” Saya
mengekspresikan keheranan saya, karena yang terjadi di negara kita kan justru
sebaliknya.
Inilah jawabanya;
1. Karena kita hanya perlu melatih anak selama 3 bulan saja
secara intensif untuk bisa Matematika, sementara kita perlu melatih anak hingga
12 Tahun atau lebih untuk bisa mengantri dan selalu ingat pelajaran berharga di
balik proses mengantri.
2. Karena tidak semua anak kelak akan berprofesi menggunakan
ilmu matematika kecuali TAMBAH, KALI, KURANG DAN BAGI. Sebagian mereka anak
menjadi Penari, Atlet Olimpiade, Penyanyi, Musisi, Pelukis dsb.
3. Karena biasanya hanya sebagian kecil saja dari murid-murid
dalam satu kelas yang kelak akan memilih profesi di bidang yang berhubungan
dengan Matematika. Sementara SEMUA MURID DALAM SATU KELAS ini pasti akan
membutuhkan Etika Moral dan Pelajaran Berharga dari mengantri di sepanjang
hidup mereka kelak.
”Memang ada pelajaran berharga apa dibalik MENGANTRI ?”
”Oh iya banyak sekali pelajaran berharganya;” jawab guru
kebangsaan Australia itu.
1. Anak belajar manajemen waktu jika ingin mengantri paling
depan datang lebih awal dan persiapan lebih awal.
2. Anak belajar bersabar menunggu gilirannya tiba terutama jika
ia di antrian paling belakang.
3. Anak belajar menghormati hak orang lain, yang datang lebih awal dapat giliran lebih awal dan tidak saling serobot merasa diri penting..
3. Anak belajar menghormati hak orang lain, yang datang lebih awal dapat giliran lebih awal dan tidak saling serobot merasa diri penting..
4. Anak belajar berdisiplin dan tidak menyerobot hak orang lain.
5. Anak belajar kreatif untuk memikirkan kegiatan apa yang bisa
dilakukan untuk mengatasi kebosanan saat mengantri. (di Jepang biasanya orang
akan membaca buku saat mengantri)
6. Anak bisa belajar bersosialisasi menyapa dan mengobrol dengan
orang lain di antrian.
7. Anak belajar tabah dan sabar menjalani proses dalam mencapai
tujuannya.
8. Anak belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat
harus menerima konsekuensinya di antrian belakang.
9. Anak belajar disiplin, teratur dan kerapihan.
10. Anak belajar memiliki RASA MALU, jika ia menyerobot antrian
dan hak orang lain.
11. Anak belajar bekerjasama dengan orang2 yang ada di dekatnya
jika sementara mengantri ia harus keluar antrian sebentar untuk ke kamar kecil.
12. Anak belajar jujur pada diri sendiri dan pada orang lain
dan mungkin masih banyak lagi pelajaran berharga lainnya,
silahkan anda temukan sendiri sisanya.
Saya sempat tertegun mendengarkan butir-butir penjelasannya. Dan
baru saja menyadari hal ini saat satu ketika mengajak anak kami berkunjung ke
tempat bermain anak Kids Zania di Jakarta.
Apa yang di pertontonkan para orang tua pada anaknya, dalam
mengantri menunggu giliran sungguh memprihatinkan.
Langganan:
Postingan (Atom)